
Pemerintah Daerah Kabupaten Indramayu berencana akan menghadirkan sebanyak 6001 penari topeng untuk memecahkan rekor Muri, ribuan penari topeng tersebut akan diadakan pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Indramayu ke 495 yang jatuh pada 7 Oktober 2022.
Hal ini diungkapkan oleh Ray Mengku Sutentra, Ketua DKI kepada pada acara diskusi Beranda 2 Bertema Tari Topeng Bertempat di Beranda Gedung Mama Soegra, Kabupaten Indramayu pada Sabtu, (07/08).
“Ini adalah sebagai langkah awal persiapan di hari jadi Indramayu, karena rencananya akan dilaksanakan rekor muri 6001 Tari Topeng, seberapa penting kah Tari Topeng ini digelar dan disajikan ke masyarakat secara besar-besaran, Seperti yang dibicarakan tadi akan dilaksanakan rekor muri,” ungkap Ray.
Menurut Ray, untuk merealisasikan itu akan diadakan workshop dan pelatihan untuk mempersiapkan para penari topeng, pihak DKI juga berencana akan melibatkan sekolah-sekolah di kabupaten Indramayu.
Ray berharap kepada Pemda agar benar-benar fokus menindaklanjuti gagasan rekor muri Tari Topeng yang digagas oleh Bupati Indramayu Nina Agustina ini agar menjadi salah satu ikon khas indramayu.
Hal tersebut terungkap dalam sarasehan Dewan Kesenian Indramayu (DKI)dengan Topik “Tari Topeng: Sublime And Festivity”. Sarasehan dilangsungkan di Gedung Kesenian Mama Soegra Indramayu pada Minggu (7/8)..
Kegiatan dalam konteks Beranda DKI #2 ini diselenggarakan untuk mempersiapkan program kerja dan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Indramayu pada bulan Oktober mendatang.
Ketua DKI Ray Mengku Sutentra menuturkan bahwasannya kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menindaklanjuti gagasan Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i Bachtiar yang ingin memecahkan Rekor Musium Rekor Indonesia (MURI). Pemecahan Rekor Muri bertajuk “Ribuan Tari Topeng Indramayu” ini rencananya akan diselenggarakan pada rangkaian acara peringatan Hari Jadi Kabupaten Indramayu, Oktober 2022.
“Kita adakan sarasehan ini dalam rangka persiapan pemecahan rekor MURI “Ribuan Tari Topeng Indramayu pada Oktober mendatang. Semuanya ini adalah gagasan Ibu Bupati Nina,” jelasnya.
Masih lanjut Kang Ray –sapaan akrab Ray Mengku Sutentra– kegiatan ini juga dalam rangka sosialisasi kepada masyarakat tentang kebudayaan asli Kabupaten Indramayu salah satunya adalah Tari Topeng. Kebudayaan yang masih lestari hingga hari ini merupakan warisan adiluhung nenek moyang warga Indramayu yang memiliki makna sangat luhur.
Sarasehan dalam konteks Beranda DKI #2 ini menghadirkan tiga narasumber yaitu Supali Kasim yang merupakan Budayawan Indramayu dan Aerli Rasinah, seoang seniman tari topeng yang juga adalah cucu Mimi Rasinah (almh), seorang maestro Tari Topeng Indramayu yang melegenda dan terkenal sampai ke manca negara.
Hadir pula sebagai narasumber, Dedi Musashi, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Indramayu yang juga adalah Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Indramayu. Ketiga narasumber yang hadir ini memaparkan tentang apa dan bagaimana Tari Topeng Indramayu.
Komite Media Baru DKI, Fayyaz Mumtaz menyampaikan terima kasih kepada para narasumber yang telah memaparkan secara panjang lebar tentang sejarah, perkembangan, apa dan bagaimana Tari Topeng khas Indramayu. “Terima kasih kepada narasumber yang begitu inspiratif serta membuka cakrawala terkait Tari Topeng Indramayu,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Aerli Rasinah Ketua Sanggar Tari Topeng Mimi Rasinah menyerukan agar para seniman saling mendukung program bupati agar Indramayu memiliki identitas khas Tari Topeng.
Tambah Komentar