PROKOMPIM

Kerja Nyata Bupati Nina, Gandeng Relasi untuk Buka Ruang Investasi

Kerja keras Bupati Indramayu, Nina Agustina, berbuah manis. Baru satu setengah tahun memimpin, Nina telah membuka lebar ruang investasi melalui relasi.
Wajar, sebab Nina memiliki banyak kedekatan karena posisinya. Selain sebagai anak mantan kapolri, Jenderal Pol (Purn) Da’i Bachtiar, Nina ternyata duduk dalam berbagai organisasi nasional.
Dari berbagai sumber, Nina memang menempati banyak organisasi antara lain Ketua Bidang Hukum DPP PDI Perjuangan Bidang Kelautan Perikanan dan Nelayan (2016-sekarang), Bendahara Umum DPP Gerakan Nelayan dan Tani (2016-sekarang) dan Sekjen Indonesian Korean Friendship Association (IKFA) (2019-sekarang).

Kerja keras Bupati Indramayu, Nina Agustina, berbuah manis. Baru satu setengah tahun memimpin, Nina telah membuka lebar ruang investasi melalui relasi.

Wajar, sebab Nina memiliki banyak kedekatan karena posisinya. Selain sebagai anak mantan kapolri, Jenderal Pol (Purn) Da’i Bachtiar, Nina ternyata duduk dalam berbagai organisasi nasional.

Dari berbagai sumber, Nina memang menempati banyak organisasi antara lain Ketua Bidang Hukum DPP PDI Perjuangan Bidang Kelautan Perikanan dan Nelayan (2016-sekarang), Bendahara Umum DPP Gerakan Nelayan dan Tani (2016-sekarang) dan Sekjen Indonesian Korean Friendship Association (IKFA) (2019-sekarang).

 

Relasi, menjadi bagian penting bagi Nina untuk membuat magnet-magnet ekonomi di daerah yang ia pimpin. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pun menjadi konsep awal Nina untuk mengembangkan seluruh potensi yang ada di Kabupaten Indramayu.

“KEK diharapkan menjawab seluruh tantangan yang selama berkembang terutama dalam upaya menarik minat investasi yang berujung pada semakin terbukanya invetasi di Kabupaten Indramayu,” jelas Nina, Sabtu, 23 Juli 2022.

Langkah jitu Nina berhasil. Investasi semakin terbuka dan dimudahkan. Terbuka karena sejumlah investor telah menjadikan Indramayu sebagai tujuan pengembangan usaha. Dimudahkan, menyangkut perizinan dan seluruh regulasi yang tidak menghambat calon investor.

 

Terbaru, dengan menggunakan strategi relasi, Nina telah mendatangkan investor bidang kuliner yakni berdirinya usaha kuliner dengan jaringan besar bernama Warung Kopi Manis.

 

Nina memang memiliki kedekatan dengan owner Warung Kopi Manis, Anton Octavianto. Kedekatan keduanya sebagai relasi akhirnya melahirkan sebuah tempat usaha kuliner baru di kota Indramayu.

“Alhamdulillah, satu persatu investor luar daerah mulai membuka usaha di Kabupaten Indramayu. Ini menjadi modal bagus, sebab menyangkut kepercayaan publik, terutama para investor,” tukas Nina.

 

Pada bagian lain Nina berharap, ruang invetasi yang semakin terbuka lebar, dengan kemudahan perizinan, akan mendorong peningkatan ekonomi daerah.

Dalam perkembangan yang sama, pengamat kebijakan publik asal Kabupaten Indramayu, Hadi Santoso, balik menyindir kelompok tertentu yang menilai Nina belum berhasil melakukan perubahan di Indramayu.

Hadi menilai statemen yang dilontarkan bahwa Nina baru sekadar mengubah warna jembatan dianggap sempit. Hadi meminta pihak yang mengkritisi melihat utuh persoalannya, tidak dengan kacamata politik yang sempit.

 

“Tidak fair dong membandingkan keberhasil pembangunan pemimpin daerah dengan statemen seperti itu. Nina itu dilantik 26 Februari 2021, masih dalam masa pandemi, tak hanya Indramayu, kabupaten se Indonesia anggarannya morat marit,” tegas Hadi.

Memasuki tahun 2022, seluruh kabupaten melakukan upaya recovery pascapandemi pada seluruh bidang dengan tidak mudah. Jadi menurutnya, jika terjadi keterlambatan pembangunan infrastruktur dinilai wajar.

“Tapi di bidang lain, pembangunan kesehatan dengan angka stunting menurun, pelayanan dokter masuk rumah, peningkatan UMKM dengan program Kruwcil, atau I-Ceta dan lain-lain, nyatanya telah berjalan dengan baik. Jadi tidak bisa fair dong kalau harus membandingkan dengan warna jembatan,” pungkas Hadi.***

Tambah Komentar