PROKOMPIM

Caleg Dengan Hati Nurani, Bukan Perwakilan Kepentingan Tertentu

Caleg dengan hati nurani, bukan perwakilan kepentingan tertentu

Banyak kalangan dimasyarakat yang mencemo’ohkan kehadiran para caleg di khasanah perpolitikan Indonesia. Beragam komentar yang disampaikan. Ada yang mencela latar belakang pendidikan, ada pula yang mencela latar belakang pekerjaan sebelumnya. Kesempatan untuk menjadi calon legislator memang merupakan sasaran empuk untuk dikritik. Ditengah kebobrokan yang terjadi dinegeri ini, yang merupakan episode lanjutan dari babak sebelumnya yaitu kekuasaan selama 32 tahun orde baru.

Para pendatang baru dikancah perpolitikan dianggap sebagai bocah ingusan yang tidak memiliki kemampuan untuk memperjuangkan bangsa. Tidak memiliki konstituen dan rakyat yang akan memilihnya.

Pengamat politik, banyak juga berkomentar bahwa kalangan muda ini tidak akan dapat mewarnai peta perpolitikan di Indonesia.

Benar kah ?

Apa syarat utama agar bisa menjadi wakil rakyat yang baik ?

Apakah Memiliki konstituen ?

Sekolah Tinggi sampai S3 ?

Memiliki Harta yang banyak ?

Pengalaman politik yang sudah malang melintang ?

Memiliki kawan yang banyak ?

Kalau kita berani untuk jujur kepada diri kita sendiri, bahwa yang paling penting adalah moralitas.

Moralitas yang seperti apa ?

Apakah seorang yang memiliki konstituen, sekolah tinggi, memiliki Harta banyak, pengalaman yang luar biasa tetapi tidak memiliki moralitas akan bisa menjadi wakil rakyat yang baik ?

Kadang saya bertanya pada diri sendiri, mengapa negeri ini tidak cepat keluar dari kesusahan yang berkepanjangan. Karena kita, sebagai rakyat tidak pernah peduli.

Rakyat pemilih yang kecewa tidak pernah peduli, untuk ikut serta memperjuangkan nasibnya sendiri. Lebih bersikap apatis dan memilih untuk golput.

Tahukah anda, walaupun berjuta-juta suara tidak digunakan alias golput. Tetap saja pemilu yang dilakukan akan menetapkan anggota legislatif dengan suara yang ada.

Apa yang terjadi ?

Partai-partai Besar, pemilik modal besar, yang telah berkuasa sekian tahun dinegeri ini akan tetap berkuasa. DPR yang terpilih akan membuat banyak keputusan yang mempengaruhi laju kehidupan bangsa ini. Pemilihan Makamah Agung, pemilihan Kapolri, pemilihan anggota Makamah Konstitusi, Pemilihan pimpinan KPK yang bertugas memberantas korupsipun mengikut sertakan DPR dalam prosesnya. Penetapan anggaran belanja negarapun termasuk kenaikan harga BBM juga diputuskan melalui undang-undang oleh DPR. Jadi kalau anda tidak peduli, dengan satu suara yang anda miliki, dan partai-partai besar kembali memenangkan dominasinya. Jangan anda salahkan siapa-siapa. Salahkan diri kita sendiri, cemo ohkan diri kita sendiri.

Kalau anda peduli, pilihlah partai-partai kecil, agar dominasi kelompok partai-partai besar tidak lagi menjajah negeri ini.

Kami tidak dapat memberikan janji, tetapi menunggu perintah dari anda. Perintahkan kami untuk mendobrak kondisi ini. Jangan golput, lebih baik pilih partai kecil.

Tambah Komentar